Sunday, January 6, 2019


SINERGI ANTARA ORANGTUA DAN GURU 
DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK

Menyikapi dan mendukung  tulisan Bapak Maslani S. Pd di Blog IGI tertanggal 7 Januari 2019 tentang Pendidikan Berbasis Agama, bahwa memang jam mengajar di sekolah formal untuk mata pelajaran pendidikan agama dirasa kurang. Hanya dengan waktu 3 jam dan 4 jam di Kurikulum 2013 anak dituntut tidak hanya menguasai ajaran-ajaran agama tetapi juga harus mampu mempraktekkannya dan bahkan mampu menumbuhkan sifat-sifat yang diajarkan oleh  agama. 

Mengajarkan ajaran agama, mampu mengamalkan sampai membentuk karakter, bukan hanya menjadi tanggungjawab guru di sekolah. Untuk hal yang sangat penting ini, kerjasama antara semua pihak yang berada di lingkungan terdekat anak menjadi sangat penting. Tanpa adanya kerjasama, tujuan pendidikan terutama pendidikan agama tidak akan tercapai. Orangtua tidak bisa mengharapkan guru di sekolah demi mewujudkan anak yang sholeh dan sholeha dengan alasan sibuk bekerja atau apapun. Guru juga tidak bisa membalikkan dengan alasan waktu orangtua dengan anak di rumah lebih banyak daripada dengan guru ditambah jam mengajar yang padat dengan berbagai tuntutan administrasi sehingga proses kegiatan belajar mengajar di sekolah hanya terbatas pada transfer ilmu dan mengenyampingkan penumbuhan nilai-nilai karakter. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005) sinergi berarti kegiatan atau operasi gabungan. Sementara  R. Covey dalam bukunya The Seven Habits of Highly Effective People (Binarupa Aksara, 1994) seperti yang dikutip oleh Hernowo dalam artikelnya tiga manfaat "mengikat makna" untuk calon penulis, Covey merumuskan sinergi sebagai sebuah kerjasama yang kreatif. Sinergi berarti 1+1 yang hasilnya adalah 8, 16 atau bahkan 1600. Dapat disimpulkan bahwa sinergi adalah kerjasama yang dilakukan oleh berbagai elemen dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Sementara sinergi dalam membentuk karakter anak dapat diartikan kerjasama yang baik antara elemen-elemen yang terkait dalam pembentukan karakter anak. Elemen tersebut seperti orangtua, guru, masyarakat dan keluarga.  

Proses kerjasama yang dilakukan menuntut konsistensi antara semua pihak. Proses ini tidak bisa dilakukan dengan setengah hati. Karena Pembentukan karakter harus dilakukan sebelum proses-proses yang lain. Sinergi sangat dibutuhkan untuk menghindari sikap saling menyalahkan antara setiap elemen. Konsep sinergitas dapat diterapkan dalam bentuk  nyata seperti mengatasi anak yang memiliki sifat kurang baik, orangtua dan guru bisa saling memberi laporan dan menasihati anak. Untuk mengetahui hal ini guru perlu mengetahui latar belakang keluarga anak.

Membentuk dan membina karakter anak dengan memberikan kasih sayang dan perhatian serta memperhatikan kesehatan dengan asupan makanan yang halal hendaknya dilakukan sejak lahir. Pada tahap selanjutnya anak sangat membutuhkan teladan (living model) karena ia akan mencontoh perbuatan dan tindakan orangtuanya. kemudian melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik akan melengkapi usaha dalam membentuk karakter anak. kegiatan yang selalu dibiasakan secara konsisten akan memberi pengaruh yang besar pada anak. Seperti yang ditulis oleh Abdul Munif dalam artikel yang berjudul Reinventing Nilai-nilai islam mengenai Pendidikan Guru dalam Pendidikan Karakter (Jurnal Alkaffah, Jurnal Kajian Nilai-nilai  Islami Volume 2 No. 2, Juli -Desember 2014:7) bahwa:

"pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik, sehingga siswa didik menjadi faham (domain kognitif) nilai yang baik dan mau melakukannya (domain psikomotorik), proses pembiasaan tidak akan mungkin berjalan dengan baik tanpa bantuan guru dan orangtua". 

Terakhir dapat disimpulkan bahwa dalam membina karakter anak harus dimulai sejak dini dengan perhtaian, kasih sayang. kemudian dibutuhkan teladan (living model) dan terakhir diperlukan pembiasaan-pembiasaan perbuatan baik.

TANAMKANLAH TINDAKAN, ANDA AKAN MENUAI KEBIASAAN
TANAMKANLAH KEBIASAAN ANDA AKAN MENDAPATKAN KARAKTER
TANAMKANLAH KARAKTER ANDA AKAN MENGUKIR NASIB
(PROF. DR. Quraish Shihab)

Rumahq, 7/1/2019








Daftar Bacaan
           Hernowo Hasim, Artikel Tiga Manfaat Mengikat Makna untuk Calon Penulis,  disampaikan pada tanggal 30 Sepetember 2016 pada Pelatihan Menulsi Mengalir di Raz Hotel, Medan
           Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2006.
           Munif, Abdul, Reinventing Nilai-nilai Islam mengenai Pendidikan Guru dalam Pendidikan Karakter. (Medan: Al Kaffah, Jurnal Kajian Nilai-nilai Islami Volume 2 No 2 Juli-Deesember 2014, Komisi Penelitian dan Pengkajian Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara)
         Quraish Shihab, Peningkatan Peranan dan Kualitas Pendidik Muslim dalam Pembentukan Karakter Bangsa, makalah dalam seminar nasional pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan islam di UNS Surakarta, 3 April 2008.  


Saturday, January 5, 2019

INDAHNYA BERBAGI

Kata berbagi selalu diidentikkan dengan materi. Bisa berupa harta benda, uang, emas dan lainnya. Islam sudah mengajarkan kepada kita untuk selalu berbagi. Karena Allah sudah mengingatkan bahwa di dalam setiap harta atau rezeki yang didapat ada hak orang lain yang harus dikeluarkan. Berbagi (baca: sedekah) akan membuat hidup menjadi lebih berkah. dengan berbagi, kita sudah mengundang rezeki dari langit. walau harus kita ingat bahwa rezeki yang kita undang tidak selamanya berbentuk harta atau uang. Rezeki bisa berbentuk kesehatan, keselamatan, terhindar dari kecelakaan dan sebagainya 

Dalam beberapa hari ini, aku menjadi saksi bahwa berbagi itu memang indah. ada kepuasan tersendiri bagi beberapa rekan bahkan diriku secara pribadi. Berbaginya kami bukan  berbagi harta ataupun uang, tetapi berbagi sedikit pengetahuan yang dimiliki.

Adalah sebuah media sosial bernama telegram yang sebenarnya sudah kukenal lama. Bahkan dari media ini aku mengenal sagusanov (satu guru satu inovasi) namun untuk pelatihan ini aku dinyatakan tidak lulus karena sudah menyerah sebelum pelatihan berakhir. berbagai alasan yang membuatku harus hengkang dari grup sagusanov. Kemudian karena  melihat gigihnya beberapa rekan-rekan guru di Sumatera Utara menimba ilmu di beberapa grup yang ada di telegram, memaksaku untuk menginstall kembali telegram di handphone dan laptop. keinginan kuat untuk terus belajar dan belajar adalah alasan lain untuk kegiatan ini mengingat perintah Nabi Muhammad saw bahwa belajar tidak mengenal batas waktu dan usia. 

Mulailah aku mengenal SambelTrasi (smartphone untuk pembelajaran dan literasi), Maluku Belajar, Samisanov (satu minggu satu inovasi), forum diskusi dan banyak lagi grup yang menyajikan dan mempersembahkan berbagai ilmu yang dapat dipelajari oleh guru-guru hebat se Indonesia. Dalam setiap grup tidak terlihat kesombongan dan kebanggaan akan kehebatan diri. semua saling bahu membahu, tolong menolong memberikan ilmu yang dimiliki. walaupun tidak diucapkan, ku yakin mereka sudah faham bahwa berbagi itu memang indah. kepuasan datang tatkala teman yang dibantu berhasil mengatasi kesulitannya. Bagiku pribadi, memiliki Blog ini adalah hasil belajar yang kudapat dari Maluku Belajar.

Alhamdulillah dapat bergabung dengan guru-guru hebat se Indonesia, menimba ilmu  dari guru-guru keren tanpa tuntutan persen. Menimba ilmu diantara sisa-sisa waktu, dan berbagi dengan teman yang membutuhkan. Insyaallah, Allah akan menunaikan janjiNya untuk meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan berilmu.


SELAMA MASIH ADA KESEMPATAN UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN 
GUNAKANLAH KESEMPATAN TERSEBUT DENGAN SEBAIK-BAIKNYA

#Rumahq..5 Januari 2019




Thursday, January 3, 2019

"HAB" YANG ISTIMEWA

Tanggal 3 Januari menjadi hari istimewa bagi insan-insan yang bernaung di bawah Kementerian Agama di seluruh Indonesia,  karena setiap tanggal ini selalu diperingati sebagai hari lahirnya Kementerian Agama tepatnya tanggal 1 Maret 1956. Penyebutannya kemudian berubah menjadi Hari Amal Bakti (HAB) pada tahun 1980. 

Peringatan HAB tahun ini juga diperingati di Kabupaten Deli Serdang. Sejak pagi hari, Lapangan Alun-alun Pemkab Deli Serdang sudah ramai dipenuhi oleh seluruh pegawai, staf, Pengawas, Kepala Seksi, Guru-guru RA, MDTA, MTs, MA dan guru-guru PAI se Kabupaten Deli Serdang. berbagai kegiatan sudah dilakukan dalam mengisi HAB ini. Hal ini dibuktikan dengan pembagian piala dan hadiah bagi para pemenang.

Berkumpulnya seluruh pegawai dibawah naungan Kementerian agama ini juga menjadi ajang reuni antar rekan yang sudah lama tidak berjumpa. selfie dan wefie menjadi kegiatan menarik untuk dilakukan setelah upacara selesai, kemudian membuat janji untuk sekedar jalan-jalan mengisi waktu luang.

Demikian juga yang dilakukan oleh guru-guru pendidikan agama islam kecamatan Tanjung Morawa. berjumpa dengan rekan-rekan GPAI kecamatan lain adalah sebuah kegembiraan. bercanda sambil menanyakan kabar satu sama lain. terkadang sambil berbincang membicarakan kegiatan pada masing-masing kecamatan.

Untuk GPAI kecamatan Tanjung Morawa, HAB hari ini menjadi HAB yang istimewa. salah satu GPAI kecamatan Tanjung Morawa, Bapak Guntur sudah memasuki masa purnabakti. Momen berkumpul pada hari ini menjadi momen perpisahan dengan beliau. kehilangan sudah pasti dirasakan. karena selama bersama, KKG bersama bahkan sampai komen-komen di grup WA beliau adalah sosok yang selalu menjadi penasihat, guru, pelindung, ayah bagi GPAI-GPAI muda. semangat dan spiritnya takkan dapat dilupakan. tidak ada kata tua untuk beliau, hal ini terlihat dari semangatnya untuk terus mengiringi kami. 

Hanya terimakasih yang dapat diucapkan atas semangat, inspirasi, motivasi, nasihat yang beliau berikan. semoga dalam memasuki masa purnabakti, beliau tetap dapat beraktifitas dan bermanfaat terutama di lingkungan masyarakat. diberi kesehatan dan umur yang berkah.

TERIMAKASIH BAPAK



   

Wednesday, January 2, 2019

EUPHORIA MENJADI PNS

Sejak sore hingga malam ini, terlihat beberapa whatsapp grup yang ada di Handphone ku ramai oleh chattingan beberapa teman-teman yang membahas tentang pengumuman kelulusan tes calon pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Deli Serdang, kabupaten di mana aku tinggal. ada yang sibuk mencari namanya diantara ribuan lembar e-pengumuman dan setelah ketemu berbagai macam sikap akhirnya muncul. ada yang gembira dengan kelulusannya dan ada yang sedih dengan nasib yang belum beruntung, ada juga yang sibuk mencari data guru yang akan masuk dan menjadi anggota baru di sekolahnya. nah untuk yang terakhir ini, aku mengakuinya. 

Menjadi seorang PNS adalah salah satu pekerjaan yang didambakan oleh setiap orang, setiap sarjana baik yang baru lulus atau yang sudah lama lulus (asal masih memenuhi syarat). gaji yang lumayan, jaminan kesehatan, jaminan hari tua (pensiun), perumahan dan lain fasilitas yang ditawarkan oleh pemerintah menjadi beberapa alasannya. menjadi seorang pegawai negeri sipil seolah merasakan hidup yang tenang, tentram tanpa memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Berjuang agar mendapatkan keberuntungan menjadi seorang PNS  sudah kurasakan sejak tamat dari bangku perkuliahan tahun 1997. 1998 aku mencoba peruntungan mengikuti penerimaan PNS di dinas pendidikan Kabupaten Deli Serdang. Ratusan yang mendaftar sementara yang diterima hanya satu orang untuk jurusanku, tak mematahkan semangatku untuk mencobanya. kejadian ini berlangsung setiap tahun.Rezeki  juga belum menghampiriku, saat pemerintah membuka lowongan yang cukup banyak untuk guru bantu, di saaat itu juga aku tidak bisa mengikutinya karena Allah mengujiku dengan sakit yang menimpa, padahal aku tahu peluang untuk menjadi guru bantu besar dapat kudapatkan. namun aku harus bersabar. Aku juga pernah mengikuti tes CPNS di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara. kawan-kawan tahu ujiannya di mana??. Ujiannya di Stadion Teladan, kawan. bayangkan di tengah-tengah lapangan dengan cuaca yang sangat terik dan harus mencari dan mencuri-curi payung yang lebar yang dipakai oelh peserta lain, aku optimis mengerjakan soal-soal yang disuguhkan. namun lagi-lagi keberuntungan belum berpihak padaku. hingga tahun 2008, tepat 10 tahun setelah aku menyelesaikan kuliahku dan setiap tahun selalu mencoba peruntungan, Allah menjawab doa-doaku dengan kelulusan yang sudah lama kunantikan. Gak tanggung-tanggung dari 32 orang yang diterima, namaku berada di urutan pertama. awalnya aku tidak terlalu memusingkan urutan ke berapa namaku karena kelulusan adalah yang paling kudambakan. Namun ketika salah satu kenalanku yang bekerja di Pemerintahan Kabupaten mengatakan bahwa ujian tes CPNS kali ini murni dengan pengawalan yang ketat dan dilakukan pe rankingan, sedikit rasa bangga menyusup di dadaku. 

Teman, sejatinya pekerjaan apapun yang kita jalani selama itu dijalani dengan ikhlas dan sungguh-sungguh serta rasa syukur maka akan terasa lebih nikmat dan insyaallah berkah. menjadi seorang PNS pun jika kurang bersyukur, maka kenikmatan tidak akan menghampiri kita dan bisa jadi keberkahan dari Allah akan jauh. tak peduli apapun profesinya, seberapapun penghasilannya jika kita bersyukur dan menjalaninya dengan ikhlas, maka keberkahan hidup akan kita dapat.

bersabarlah teman, jika saat ini keberuntungan belum menghampiri. tetaplah semangat dalam menjalankan aktifitas sambil terus berusaha belajar dan belajar diiringi dengan doa kepada Allah serta tawakkal, insyaallah suatu saat Allah akan membalas usaha dan doa kita.

TETAP SEMANGAT
TETAP BERUSAHA
TETAP BERDOA
TETAP TAWAKKAL